Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan sepakat melanjutkan kembali proyek jet tempur Korean Fighter Xperiment (KFX)/Indonesian Fighter Xperiment (IFX), setelah sebelumnya pemerintah Korea Selatan (Korsel) sempat menghentikan proyek ini secara sepihak.
“Ada berita gembira pengembangan pesawat KFX/IFX dilanjutkan. Beberapa waktu lalu berhenti, tetapi sekarang sudah disetujui parlemen Korea Selatan dan ditindaklanjuti,” ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Menurut Menteri Pertahanan, tidak ada perubahan dalam kerja sama dengan Korsel, meski proyek bersama itu sempat tertunda lantaran ada pergantian pemerintahan baru dan parlemen baru. “Mereka minta ke kita dan ternyata sudah diuji. Keputusannya sudah ‘On’. Apa yang kami lakukan dulu kita lanjutkan ke tahap berikutnya, akhir rensra kedua kita sudah punya prototipe KFX dan IFX,” tuturnya.
Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin menambahkan, Kemhan menerima surat konfirmasi dari Korsel pada 3 Januari 2014 tentang kepastian dilanjutkannya proyek bersama itu.
Dalam surat konfirmasi itu disebutkan, budjet tahun 2015 sudah diputuskan parlemen Korea Selatan bahwa akan mengeluarkan anggaran untuk KFX 20 juta dolar AS dan Indonesia sebesar 5 juta dolar AS.
“Tahun 2015, kita masuki ‘development manufacturing’, sehingga pada 2014 ini kita akan segera siapkan personel engineering kita. Desain center Indonesia di Bandung akan kembali bekerja aktif 2015,” paparnya.
Pesawat tempur KFX adalah pesawat tempur generasi 4,5 atau setingkat dengan pesawat F-18 milik Amerika Serikat. Artinya, pesawat ini lebih canggih dari pesawat tempur yang dimiliki Indonesia, termasuk pesawat F-16 dan Sukhoi.
Merdeka.com
Merdeka.com
oleh : Achmad Rozan Febrian
0 komentar