LAMBUNG RUMINANSIA
- RUMEN
Rumen merupakan bagian saluran pencernaan vital pada ternak ruminansia. Pada rumen terjadi pencernaan secara fermentatif dan pencernaan secara hidrolitik. Pencernaan fermentatif membutuhkan bantuan mikroba dalam mencerna pakan terutama pakan dengan kandungan selulase dan hemiselulase yang tinggi. Sedangkan pencernaan hidrokitik membutuhkan bantuan enzim dalam mencerna pakan. Ternak ruminansia besar seperti sapi potong dan sapi perah dapat memanfaatkan pakan dengan kandungan nutrisi yang sangat rendah, akan tetapi boros dalam penggunaan energi.
Rumen pada sapi dewasa merupakan bagian yang mempunyai proporsi yang tinggi dibandingkan dengan proporsi bagian lainnya. Rumen terletak di rongga abdominal bagian kiri. Rumen sering disebut juga dengan perut beludru. Hal tersebut dikarenakan pada permukaan rumen terdapat papilla dan papillae. Sedangkan substrat pakan yang dimakan akan mengendap dibagian ventral. Pada retikulum dan rumen terjadi pencernaan secara fermentatif, karena pada bagian tersebut terdapat bermilyaran mikroba.
LETAK: sebelah kiri rongga perut
ANATOMI : - Permukaan dilapisi papila (papila lidah) → memperluas
permukaan untuk absorbsi
- Terdiri 4 kantong (saccus)
- Terbagi menjadi 4 zona
KONDISI : - BK isi rumen : 10 -15%
- Temperatur : 39-40ÂșC
- pH = 6,7 – 7,0
- BJ = 1,022 – 1,055
- Gas: CO2, CH4, N2, O2, H2, H2S
- > mikroba: bakteri, protozoa, jamur
- Anaerob
FUNGSI : - Tempat fermentasi oleh mikroba rumen
- Absorbsi : VFA, amonia
- Lokasi mixing
- Menyimpan bahan makanan→ fermentasi
PEMBAGIAN ZONA DI DALAM RUMEN
PEMBAGIAN MIKROBIOLOGIS:
1. Zona gas : CO2, CH4, H2, H2S, N2, O2
2. Zona apung (pad zone) : Ingesta yang mengapung (ingesta baru dan mudah dicerna)
3. Zona cairan (intermediate zone) : cairan dan absorbsi metabolit yang terlarut dalam cairan (>>mikroba)
4. Zona endapan (high density zone) : ingesta tidak dapat dicerna dan benda-benda asing
- RETIKULUM
Retikulum sering disebut sebagai perut jalang atau hardware stomach. Fungsi retikulum adalah sebagai penahan partikel pakan pada saat regurgitasi rumen. Retikulum berbatasan langsung dengan rumen, akan tetapi diantara keduanya tidak ada dinding penyekat. Pembatas diantara retikulum dan rumen yaitu hanya berupa lipatan, sehingga partikel pakan menjadi tercampur.
- Secara fisik tidak terpisahkan dari rumen
- Terdapat lipatan-lipatan esofagus yang meru-pakan lipatan jaringan yg langsung dr esofagus ke omasum
- Permukaan dalam : papila → sarang laba-laba (honey comb) perut
jala
Fungsi:
- tempat fermentasi
- membantu proses ruminasi
- mengatur arus ingesta ke omasum
- Absorpsi hasil fermentasi
- tempat berkumpulnya benda-benda asing
- OMASUM
Omasum sering juga disebut dengan perut buku, karena permukaannya berbuku-buku. Ph omasum berkisar antara 5,2 sampai 6,5. Antara omasum dan abomasums terdapat lubang yang disebut omaso abomasal orifice.
- Letak : sebelah kanan(retikulum) grs median (disebelah rusuk 7-11)
- Bentuk : ellips
- Permukaan dalam berbentuk laminae → perut buku (pada lamina terdapat papila untuk absorpsi)
- Fungsi: grinder, filtering, fermentasi, absorpsi)
- ABOMASUM
Abomasum sering juga disebut dengan perut sejati. Fungsi omaso abomasal orifice adalah untuk mencegah digesta yang ada di abomasum kembali ke omasum. Ph pada abomasum asam yaitu berkisar antara 2 sampai 4,1. Abomasum terletak dibagian kanan bawah dan jika kondisi tiba-tiba menjadi sangat asam, maka abomasum dapat berpindah kesebelah kiri. Permukaan abomasum dilapisi oleh mukosa dan mukosa ini berfungsi untuk melindungi dinding sel tercerna oleh enzim yang dihasilkan oleh abomasum. Sel-sel mukosa menghasilkan pepsinogen dan sel parietal menghasilkan HCl. Pepsinogen bereaksi dengan HCl membentuk pepsin. Pada saat terbentuk pepsin reaksi terus berjalan secara otokatalitik.
Letak : dasar perut (kanan bawah)
- Bentuk : memanjang
- Bagian dalam terdapat tonjolan : fold → absorpsi
- Terdiri 3 bagian:
- kardia : sekresi mukus
- Fundika: pepsinogen, renin, HCl, mukus
- Pilorika : sekresi mukus
- Fungsi: - tempat permulaan pencernaan enzimatis (perut sejati) → Pencernaan protein
- mengatur arus digesta dari abomasum ke duodenum
PENCERNAAN FERMENTATIF MIKROBA (RUMEN, RETIKULUM, OMASUM)
PENCERNAAN ENZIMATIS ABOMASUM
KEUNTUNGAN PENCERNAAN FERMENTATIF :
• Dapat makan cepat dan menampung pakan banyak
• Dapat mencerna pakan kasar : sumber energi (VFA)
• Dapat menggunakan NPN : sumber protein
KERUGIAN PENCERNAAN FERMENTATIF :
• Banyak energi terbuang sebagai gas metan
• Protein nilai hayati tinggi didegradasi : amonia
USUS HALUS (INTESTINUM TENUE)
Fungsi : pencernaan enzimatis dan absorpsi
Kedalam usus halus masuk 4 sekresi:
- Cairan duodenum: alkalis, fosfor, buffer
- Cairan empedu: dihasilkan hati, K dan Na (mengemulsikan lemak), mengaktifkan lipase pankreas, zat warna
- Cairan pankreas: ion bikarbinat untuk menetralisir asam lambung
- Cairan usus
PANKREAS
Letak : lengkungan duodenum
Mensekresikan enzim:
• Amilase : alfa amilase, maltase, sukrase
• Protease : tripsinogen, kemotripsinogen,prokarboksi, peptidase
• Lipase : lipase, lesitinase, fosfolapase, kolesterol, esterase
• Nuklease: ribonuklease, deoksi ribonuklease
SEKUM DAN KOLON
• Bentuk: tabung berstruktur sederhana, kondisi = rumen
• Fungsi: fermentasi oleh mikroba
• Absorpsi VFA dan air → kolon
• Konsentrasi VFA: sekum: 7 mM, kolon: 60 mM (rumen = 100 – 150 mM)
GERAKAN YANG ADA HUBUNGANNYA DENGAN RUMEN
- Prehensi
- Mastikasi : ensalivasi (94 x per menit)
- Deglutisi
- Eruktasi : CO2 dan CH4
- Rumminasi :
* Regurgitasi
* Remastikasi (55 x per menit)
* Reensalivasi
* Redeglutisi
oleh : Achmad Rozan Febrian
0 komentar